Rumah yang rindang itu dipenuhi dengan berbagai mobil dan motor. Tampak dari jalan sangat nyaman dan nikmat jika kita berhenti dan beristirahat sambil menikmati minuman juice atau milkshake. Di sebuah halaman rumah yang dekat dengan lingkungan kampus dan pusat pertokoan, banyak remaja dan anak muda yang sedang menikmati makan dan minum.
Tidak dapat dibayangkan jika pemilik dari usaha sekaligus rumah ini adalah Dokter Kulit yang bekerja secara freelance di sebuah Rumah Sakit dan beberapa Instansi.
Saat ini memang banyak sekali rumah sendiri yang dijadikan rumah makan atau sekedar tempat minum, seperti yang satu ini. Alasan untuk mengisi rumah dan memperoleh keuntungan adalah sejumlah alasan yang dijelaskan para pemiliknya. Namun bagaimana caranya memanfaatkan halaman kita untuk usaha rumah makan atau tempat minum.
Berawal dari gerobak.
Karena tergiurnya dengan suasana tersebut, akhirnya kami berniat untuk mempir sebentar ke rumah itu. Rumah makan atau yang lebih tepatnya tempat minum ini terisi sebagian dari kursi yang disediakan,
“Usaha ini sudah saya jalankan sekitar 3 tahun yang lalu. Pada awalnya saya hanya mencoba untuk jualan juice buah – buahan di depan jalan rumah. dengan menggunakan gerobak. Investasi awal dulu hanya untuk pembelian gerobak, blender dan bahan baku, dan menghabiskan sekitar 2,5jtan.” dijelas oleh Diani Diyah Pitaloka ( 40th ) .
Keungulan usaha ini selain letaknya yang strategis, juice yang ditawarkannya pun sangat baik, sehingga pelanggan tidak kecewa dengan rasanya. Ini karena dulu saya sering mengkonsumsi juice, terutama untuk kesehatan dan perawatan kulit. dan saya pikir disini belum ada penjualan juice yang bagus.
Mengembangkan usaha lewat halaman rumah
Setelah usaha gerobaknya lancar dan banyak pembelinya, Bu Dian berinisiatif untuk mengembangkan di halaman rumahnya. ” Memang rumah saya ini memiliki kelebihan dalam kenyamanan, pohon rindang dan letaknya persis di perempatan jalan. Selain itu, didekat sini kan banyak pertokoan dan juga ada kampus UGM dan UNY yang menjadikan daerah sini ramai. Sehingga orang – orang akan mudah untuk melihatnya” ujar Ibu Dian.Ketika ditanya kenapa membuka di halaman rumah, Ibu Dian lebih memiih mengikuti apa kata pelanggan. ” Saya hanya mengikuti pelanggan, karena merekalah yang meminta untuk usaha ini dikembangkan di rumah. Kan rumah ini rindang dan nyaman.” jelas lulusan dari Kedokteran UGM ini.
Selain itu dia juga menambah karyawan untuk menangani bagian produksi, sehiingga dia kini memiliki 4 orang karyawan dengan 2 orang dibagian juice, 1 orang masak, 1 orang pelayan, dan 1 orang lagi bagian kasir. Untuk menarik karyawan Bu Dian memilih melalui orang – orang yang dipercaya, sehingga kredibilitasnya dapat dipegang. Setiap karyawan memiliki tugasnya msing – masing setiap hari, misalnya yang beli buah – buahan siapa, bagian menyiapkan dapur, dll. Jadi saya hanya mengatur masalah pembagian tugasnya aja, karyawan yang menjalankannya. Untuk buah – buahan ini sudah disuplai setiap harinya dari penjual buah – buahan.
Pangsa Pasar Mahasiswa dan Orang Kantoran
Memang secara umum pangsa pasar usaha ini banyak mahasiswa, karena dekat dengan lingkungan kampus dan daerah kost- kostan. Selain itu juga, lingkungan ini dekat dengan daerah pertokoan, dimana pemilik toko atau ruko sering mampir kesini. Untuk strategi pemasarannya Bu Dian tidak melakukan apa – apa, berjalan apa adanya. Tidak ada promosi atau publikasi khusus yang dilakukan untuk mengembangkan usaha. “Orang – orang tahunya dari mulut kemulut, dan juga karena sering melihat jika lewat daerah ini ” jelasnya.