Pasar Properti Tertahan Isu Pilkada dan Keamanan – Sebanyak 101 daerah tingkat provinsi, kabupaten, dan kota akan mengadakan pemilihan kepala daerah serentak, yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 15 Februari 2017. Dari sekian ratus daerah yang menyelenggarakan, DKI Jakarta lagi-lagi menjadi sorotan masyarakat Indonesia mengingat kompetisi di kota ketropolitan seakan tak ada habisnya untuk dikupas.
Persaingan sengit ini memunculkan tiga kandidat yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, BAsuji Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang siap bertanding demi merebut kursi DKI 1. Kehebohan Pemilihan Gubernur ternyata tidak hanya berimbas besar pada isu keamanan melainkan juga sektor properti.
BACA JUGA : Ciri Pengembang Properti Terpercaya
Menurut pelaku bisnis seperti broker atau agen properti, bukan rahasia umum lagi jika masa pilkada seringkali menimbulkan terjadinya perlambatan penjualan. Salah satu agen properti mengungkap bahwa pergerakan pasar sebenarnya sudah berangsur membaik di kuartal empat 2016, tetapi penurunan berpotensi terjadi kembali baik pra maupun pasca pilkada berlangsung.
“Di kuartal IV-2016 indikasi perbaikan pasar properti sangat jelas terlihat. Hanya saja ada sejumlah kerikil-kerikil kecil seperti demonstrasi dan isu keamanan, yang ternyata berefek terhadap minat konsumen terutama kalangan investor terhadap belanja properti,” katanya.
BACA JUGA : Bisnis Properti di Tahun 2017
Menurutnya, beberapa kondisi yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli rumah baru atau apartemen baru di antaranya adalah aman, nyaman, plus situasi politik yang bagus. Situasi politik menjadi pertimbangan konsumen karena adanya isu-isu negatif yang beredar selama masa kampanye.
“Jika ketiganya itu sudah terpenuhi, saya yakin market bisa meroket ke arah positif. Tetapi kalau mencermati situasi sekarang, seharusnya satu bulan setelah Pilgub sudah kondusif lagi,” ia menjelaskan.
“Kebanyakan konsumen hari ini relatif menahan, menunggu siapa yang akan menduduki posisi DKI 1. Saya berharap Pilgub hanya berlangsung satu putaran saja agar pangsa properti kembali cemerlang,” tambahnya.
Beberapa pakar properti memperkirakan bulan Maret akan menjadi momen perbaikan sebab isu politik dan keamanan berangsur reda.